1. Memang ada beberapa tentang pengertian tentang membaca, namun di sini saya coba menuliskan atau mengingat kembali pengertian menurut Pak Tarigan dalam bukunya yang berjudul MEMBACA
Membaca
adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan melisankan atau
hanya dalam hati), selain itu membaca juga bisa diartikan sebagai mengeja atau
melafalkan apa yg tertulis. Adapun faktor-faktor membaca diantaranya :
a. Membaca
nyaring, adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang meruapakan alat bagi guru,
murid, ataupun pemabca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk
menangkap serta memahami informasi, fikiran, dan perasaan seorang pengarang.
b. Membaca
ekstensif, ialah membaca secara luas ya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu
yang sesingkat. Objekn mungkin.
c. Membaca
intensif, ialah studi saksama, telaah isi, dan penanganan terperinci yang di
laksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai
empat halaman setiap hari.
d. Membaca
informasi fokus
2. Aspek-aspek membaca
Aspek membaca terdiri dari 2 :
a.
Aspek
mekanis (mechanical skill) atau
aspek yang berada pada urutan yang lebih rendah
atau
visual ialah kemahiran pembaca dalam
menggerakan mata pada waktu membaca. Mata dalam membaca dapat di gerakan secara
lamban atau cepat dan dengan pola membaca yang digunakan bergantung pada
kemahiran yang di milikidan kebiasaan seseorang. Aspek mekanis ini di dalamnya mencakup :
·
Pengenalan
huruf
·
Pengenalan
unsur-unsur linguistik ( fonem / grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat, dll.
·
Pengenalan
hubungan / korespodensi pola ejaan dan bunyi ( kemampuan menyuarakan bahan
tertulis “to bark at print “)
b.
Aspek
pemahaman atau aspek yang di anggap berada pada urutan yang lebih tinggi
ialah membaca yang tujuannya untuk memahami standar atau norma kesastraan,
reserensi kritis, drama tulis,dan pola-pola fiksi. Aspek pemahaman ini terdiri atas 2 faktor diantanranya :
1.
Ekstensif,
membaca ekstensif berarti membaca secara luas yang meliputi sebanyak mungkin
teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca ekstensif meliputi :
·
Survey
·
Sekilas
·
Dangkal.
2.
Intensif, membaca intensif ialah studi
saksama, telaah isi, dan penanganan terperinci yang di laksanakan di dalam
kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman
setiap hari. Adapun yang termasuk kedalam membaca intensif ini ialah :
·
Membaca telaah isi meliputi : membaca
teliti, pemahaman, ide-ide dan kritis,
·
Membaca telaah bahasa meliputi : membaca
bahasa asing dan bahasa sastra.
A. Membaca metode catu, surtabaku dan SQ3R.
1) Metode
membaca catu
Catu adalah singkatan dari cari tulis dan ulangi, cara
menggunakan metode catu ini pertama dicarilah (CA) butir-butir penting dari informasi fokus dimaksud dalam
bacaan bersangkutan, sesudah butir-butir penting yang diperlukan
diperoleh dikatakan atau dituliskanlah butir-butir kembali dengan kata-kata
sendiri (T) secara lugas dan akhirnya
pengertian yang telah dirumuskan itu dites atau diuji (U) benar tidaknya dengan
cara mencobakannya pada masalah lain yang bersamaan.
2)
Metode
membaca surtabaku
Surtabaku
adalah metode yang terdiri atas tahap-tahap sesuai urutan akronim
surtabaku. Yakni
SUR adalah kependekan
dari survey,
TA adalah kependekan
dari tanya,
BA adalah kependekan
dari baca,
K adalah ependekan dari
katakan, dan
U adalah kependekan
dari ulangi.
3) Metode
membaca SQ3R
Metode SQ3R merupakan metode yang sangat baik
untuk membaca secara intensif dan rasional. Terlebih metode ini tepat di
perlukan untuk keperluan study, karena itu metode ini di rancang menurut
jenjang yang memungkinkan siswa untuk belajar sistematis dan efisien.
Adapun
kepanjangan dan sekaligus tahapan-tahapan membaca metode dari sq3r ini
diantaranya :
a.
Survey
(
meninjau )
b.
Question
(
bertanya )
c.
Read
(
membaca )
d.
Recite
(
menuturkan )
e.
Review
(
mengulang ).
B. Membaca metode PQRST
Metode
membaca pqrst yang di perkenalkan oleh EL THOMAS dan ROBINSON dalam buku mereka
yang bertajuk “ improving reading in every class“ adalah metode yang terdiri
dari 5 item, di antaranya :
·
PREVIEW yaitu melakukan pengamatan awal
mengenai identitas dan sekilas tentang isi buku,
·
QUESTION yaitu mengajukan sejumlah
pertanyaan
·
READ yaitu membaca secara mendalam
cermat dan kritis,
·
SELF-RESITATION yaitu menyebut isi
sendiri penting bacaan, dan
·
TEST yaitu menguji pemahaman tentang isi
buku.
C. Membaca Metode Skimming dan
Skanning
1. Metode
Skimming
Skimming
merupakan tindakan mengambil intisari atau saripati dari suatu hal. Oleh karena
itu skimming membaca hanya untuk mendapatkan ide-ide pokok. yang dalam hal ini tidak selalu di
awal paragraf, karena kadang ada di tengah, ataupun di akhir paragraf. Pada
kegiatan skimming ini, kita dapat melompati bagian-bagian, fakta-fakta, dan
detail-detail yang tidak terlalu dibutuhkan, sehingga kita hanya memusatkan
perhatian dan cepat menguasai ide pokoknya.
Kegiatan skimming ini sering kita
lakukan meskipun tanpa kita sadari. Kegiatan itu untuk sekadar mengetahui
apakah sebuah buku yang akan dibaca itu sesuai dengan yang dibutuhkan. Skimming
merupakan suatu keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk
mendapatkan hasil yang efisien, untuk berbagai tujuan.
Tujuan skimming adalah untuk
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Selain itu, skimmingjuga bertujuan
untuk:
1) mengenali topik bacaan;
2) mengetahui pendapat (opini)
orang;
3) mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa
membaca ;
4) mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok,
kesatuan pikiran, dan aaahubungan
antarbagian dari bacaan tersebut; dan
5) penyegaran apa yang telah dibaca.
2. Metode Scanning
Skanning adalah
suatu teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang
lain-lain, jadi langsung ke masalah yang dicari, yaitu fakta khusus dan
informasi tertentu.
D. Membaca metode savi
Savi
adalah singkatan dari 4 kata yaitu S= somatis atau tubuh, A= auditori atau pendengaran, V= visual atau penglihatan, dan I= intelektual atau pemikiran. Savi ini pertama kali di
perkenalkan oleh Dave Meier (sidjabat,
2008 ). Metode SAVI
ini merupakan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan
aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra dalam belajar.
E. Membaca metode loci dan peta konsep
1.
Metode loci
Metode
loci (metode lokasi) adalah metode yang menggunakan alat mnemonik yang
berfungsi dengan mengasosiasikan tempat-tempat atau benda-benda di lokasi
dengan hal-hal yang ingin kita ingat.
2.
Metode peta konsep
Konsep
dapat di depinisikan dengan berbagai macam-macam rumusan salah satunya rumusan
yang di kemukakan oleh Carrol dalam kardi ( 1997 : 2 ) bahwa konsep merupakan
abstraksi dari serangkaian pengalaman yang di definisikan suatu kelompok obyek
atau kejadian. Abstraksi merupakan suatu
proses pemusatan perhatian seseorang pada situasi tertentu dan mengambil
elemen-elemen tertentu serta mengabaikan elemen yang lain.
Adapun
jenis-jenis dari peta konsep di atas diantaranya :
a.
Peta konsep jaringan
Menyusun
peta konsep jaringan dengan cara cabangkan konsep-konsep yang berkaitan itu ke
konsep utama dan berikan hubungan pada garis cabangnya ( Nur dalam Erman 2003 :
25 ). Pohon
jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:
-aMenunjukanainformasiasebab-akibat
-aSuatuahirarki
-aProsedurayangabercabang
-aSuatuahirarki
-aProsedurayangabercabang
b.
Peta konsep rantai kejadian
Nur dalam
Erman ( 2003 : 26 ) mengemukakan bahwa peta konsep rantai kejadian dapat
digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur
atau tahap-tahap dalam suatu proses. Misalnya dalam melakukan eksperimen.
Rantai kejadian cocok digunakan untuk
memvisualisasikan hal-hal:
-aMemerikanatahap-tahapasuatuaproses
-aLangkah-langkahadalamasuatuaprosedur
-aSuatuaurutanakejadian
-aMemerikanatahap-tahapasuatuaproses
-aLangkah-langkahadalamasuatuaprosedur
-aSuatuaurutanakejadian
c.
Peta konsep siklus
Dalam peta
konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil akhir. Kejadian
akhir pada rantai itu menghubungkan kembali ke kejadian awal, seterusnya
kejadian akhir itu menghubungkan kembali ke kejadian awal siklus itu berulang
dengan sendirinya dan tidak ada akhirnya. Rangkaian ini cocok di
gunakan untuk membuat Kelompok interaksi yang berulang-ulang.
d.
Peta konsep laba-laba
Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah
pendapat. sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk,
dan banyak dari ide-ide tersebut berkaitan dengan ide sentral namun
belum tentu jelas hubungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tks...