Cari

Jumat, 07 Februari 2014

SEPINTAS PENGERTIAN, ASPEK-ASPEK DAN METODE-METODE MEMBACA



     1.       Memang ada beberapa tentang pengertian tentang membaca, namun di sini saya coba menuliskan atau mengingat kembali pengertian menurut Pak Tarigan dalam bukunya yang berjudul MEMBACA
      Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), selain itu membaca juga bisa diartikan sebagai mengeja atau melafalkan apa yg tertulis. Adapun faktor-faktor membaca diantaranya :
a.       Membaca nyaring, adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang meruapakan alat bagi guru, murid, ataupun pemabca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, fikiran, dan perasaan seorang pengarang.
b.      Membaca ekstensif, ialah membaca secara luas ya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat. Objekn mungkin.
c.       Membaca intensif, ialah studi saksama, telaah isi, dan penanganan terperinci yang di laksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari.
d.      Membaca informasi fokus
      2.      Aspek-aspek membaca
Aspek membaca terdiri dari 2 :
a.       Aspek mekanis (mechanical skill) atau aspek yang berada pada urutan yang lebih rendah atau visual ialah kemahiran  pembaca dalam menggerakan mata pada waktu membaca. Mata dalam membaca dapat di gerakan secara lamban atau cepat dan dengan pola membaca yang digunakan bergantung pada kemahiran yang di milikidan kebiasaan seseorang. Aspek mekanis ini di dalamnya mencakup :
·         Pengenalan huruf
·         Pengenalan unsur-unsur linguistik ( fonem / grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat, dll.
·         Pengenalan hubungan / korespodensi pola ejaan dan bunyi ( kemampuan menyuarakan bahan tertulis “to bark at print “)
b.      Aspek pemahaman atau aspek yang di anggap berada pada urutan yang lebih tinggi ialah membaca yang tujuannya untuk memahami standar atau norma kesastraan, reserensi kritis, drama tulis,dan pola-pola fiksi. Aspek pemahaman ini terdiri atas 2 faktor diantanranya :
1.      Ekstensif, membaca ekstensif berarti membaca secara luas yang meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca ekstensif meliputi :
·         Survey
·         Sekilas
·         Dangkal.
2.      Intensif, membaca intensif ialah studi saksama, telaah isi, dan penanganan terperinci yang di laksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Adapun yang termasuk kedalam membaca intensif ini ialah :
·         Membaca telaah isi meliputi : membaca teliti, pemahaman, ide-ide dan kritis,
·         Membaca telaah bahasa meliputi : membaca bahasa asing dan bahasa sastra.
3.      Metode-metode membaca diantaranya :
A.    Membaca metode catu, surtabaku dan SQ3R.
1)      Metode membaca catu
Catu adalah singkatan dari cari tulis dan ulangi, cara menggunakan metode catu ini pertama dicarilah (CA) butir-butir penting dari informasi fokus dimaksud dalam bacaan bersangkutan, sesudah butir-butir penting yang diperlukan diperoleh dikatakan atau dituliskanlah butir-butir kembali dengan kata-kata sendiri (T) secara lugas dan akhirnya pengertian yang telah dirumuskan itu dites atau diuji (U) benar tidaknya dengan cara mencobakannya pada masalah lain yang bersamaan.

2)      Metode membaca surtabaku
      Surtabaku adalah metode yang terdiri atas tahap-tahap sesuai urutan akronim surtabaku. Yakni
SUR adalah kependekan dari survey,
TA adalah kependekan dari tanya,
BA adalah kependekan dari baca,
K adalah ependekan dari katakan, dan
U adalah kependekan dari ulangi.

3)      Metode membaca SQ3R
 Metode SQ3R merupakan metode yang sangat baik untuk membaca secara intensif dan rasional. Terlebih metode ini tepat di perlukan untuk keperluan study, karena itu metode ini di rancang menurut jenjang yang memungkinkan siswa untuk belajar sistematis dan efisien.
Adapun kepanjangan dan sekaligus tahapan-tahapan membaca metode dari sq3r ini diantaranya :
a.      Survey ( meninjau )
b.      Question ( bertanya )
c.       Read ( membaca )
d.      Recite ( menuturkan )
e.       Review ( mengulang ).

B.     Membaca metode PQRST
Metode membaca pqrst yang di perkenalkan oleh EL THOMAS dan ROBINSON dalam buku mereka yang bertajuk “ improving reading in every class“ adalah metode yang terdiri dari 5 item, di antaranya :
·         PREVIEW yaitu melakukan pengamatan awal mengenai identitas dan sekilas tentang isi buku,
·         QUESTION yaitu mengajukan sejumlah pertanyaan
·         READ yaitu membaca secara mendalam cermat dan kritis,
·         SELF-RESITATION yaitu menyebut isi sendiri penting bacaan, dan
·         TEST yaitu menguji pemahaman tentang isi buku. 

C.     Membaca Metode Skimming dan Skanning
1.      Metode Skimming
Skimming merupakan tindakan mengambil intisari atau saripati dari suatu hal. Oleh karena itu skimming membaca hanya untuk mendapatkan ide-ide pokok. yang dalam hal ini tidak selalu di awal paragraf, karena kadang ada di tengah, ataupun di akhir paragraf. Pada kegiatan skimming ini, kita dapat melompati bagian-bagian, fakta-fakta, dan detail-detail yang tidak terlalu dibutuhkan, sehingga kita hanya memusatkan perhatian dan cepat menguasai ide pokoknya.
Kegiatan skimming ini sering kita lakukan meskipun tanpa kita sadari. Kegiatan itu untuk sekadar mengetahui apakah sebuah buku yang akan dibaca itu sesuai dengan yang dibutuhkan. Skimming merupakan suatu keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien, untuk berbagai tujuan.
Tujuan skimming adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Selain itu, skimmingjuga bertujuan untuk:
1) mengenali topik bacaan;
2) mengetahui pendapat (opini) orang;
3) mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca ;
4) mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok, kesatuan pikiran, dan aaahubungan antarbagian dari bacaan tersebut; dan
5) penyegaran apa yang telah dibaca.

2.      Metode Scanning
Skanning adalah suatu teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain, jadi langsung ke masalah yang dicari, yaitu fakta khusus dan informasi tertentu.

D.    Membaca metode savi
Savi adalah singkatan dari 4 kata yaitu S= somatis atau tubuh, A= auditori atau pendengaran, V= visual atau penglihatan, dan I= intelektual atau pemikiran. Savi ini pertama kali di perkenalkan oleh Dave  Meier (sidjabat, 2008 ). Metode SAVI ini merupakan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra dalam belajar.

E.     Membaca metode loci dan peta konsep
1.      Metode loci
Metode loci (metode lokasi) adalah metode yang menggunakan alat mnemonik yang berfungsi dengan mengasosiasikan tempat-tempat atau benda-benda di lokasi dengan hal-hal yang ingin kita ingat.


2.      Metode peta konsep
Konsep dapat di depinisikan dengan berbagai macam-macam rumusan salah satunya rumusan yang di kemukakan oleh Carrol dalam kardi ( 1997 : 2 ) bahwa konsep merupakan abstraksi dari serangkaian pengalaman yang di definisikan suatu kelompok obyek atau kejadian.  Abstraksi merupakan suatu proses pemusatan perhatian seseorang pada situasi tertentu dan mengambil elemen-elemen tertentu serta mengabaikan elemen yang lain.
Adapun jenis-jenis dari peta konsep di atas diantaranya :
a.         Peta konsep jaringan
Menyusun peta konsep jaringan dengan cara cabangkan konsep-konsep yang berkaitan itu ke konsep utama dan berikan hubungan pada garis cabangnya ( Nur dalam Erman 2003 : 25 ). Pohon jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:
-aMenunjukanainformasiasebab-akibat
-
aSuatuahirarki
-
aProsedurayangabercabang

b.        Peta konsep rantai kejadian
Nur dalam Erman ( 2003 : 26 ) mengemukakan bahwa peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur atau tahap-tahap dalam suatu proses. Misalnya dalam melakukan eksperimen.  
Rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal:
-
aMemerikanatahap-tahapasuatuaproses
-
aLangkah-langkahadalamasuatuaprosedur
-
aSuatuaurutanakejadian

c.         Peta konsep siklus
Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil akhir. Kejadian akhir pada rantai itu menghubungkan kembali ke kejadian awal, seterusnya kejadian akhir itu menghubungkan kembali ke kejadian awal siklus itu berulang dengan sendirinya dan tidak ada akhirnya. Rangkaian ini cocok di gunakan untuk membuat Kelompok interaksi yang berulang-ulang. 

d.        Peta konsep laba-laba
                                        Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. 
                                 sehingga dapat   memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk,
                                 dan banyak dari ide-ide tersebut berkaitan dengan ide sentral namun 
                                 belum tentu jelas hubungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tks...